You are here: Home > > HIPOTESIS, TEKNIK PENGUMPULAN DATA, DAN METODE ANALISIS DATA

HIPOTESIS, TEKNIK PENGUMPULAN DATA, DAN METODE ANALISIS DATA

HIPOTESIS, TEKNIK PENGUMPULAN DATA, DAN METODE ANALISIS DATA

A. Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya adalah dugaan peneliti tentang hasil yang akan didapat. Tujuan ini dapat diterima apabila ada cukup data untuk membuktikannya. Apabila peneliti tidak memiliki opini atau dugaan tentang jawaban permasalahan penelitiannya, maka penelitian ini tidak ada hipotesisnya.
Memang ada perbedaan pendapat tentang apakah setiap permasalahan harus ada hipotesisnya atau tidak. Di satu pihak, menyatakan bahwa apabila peneliti tidak memiliki opini tentang hasil penelitiannya, maka tidak diperlukan adanya hipotesis. Di pihak lain menyatakan hipotesis nolnya, dengan kata lan, peneliti harus mengajukan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara bermakna dalam penelitian yang akan dilakukannya. Dalam penelitian hukum, hipotesis dapat ada atau tidak, tergantung dari tipe dan kerangka teori atau metodologinya.
Pada umumnya dikenal adanya hipotesis:
1. Kerja (research hypothesis), biasanya dirumuskan dalam pernyataan: “Jika…., maka….”, artinya “Jika tidak ada fakta X, maka tentu ada juga fakta Y”. Di sini, X disebut variabel penyebab, dan Y merupakan variabel akibat.
2. Penguji (statistical hypothesis) dikenal juga sebagai Hipoteis nihil (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis/Ho biasanya dirumuskan dalam pernyataan: “Tidak ada perbedaan antara…., dengan….”. Sedangkan Hipotesis/Ha biasanya dirumuskan: “Lebih besar dari…. lebih kecil dari….”.
Jadi, hipotesis alternatif dirumuskan dalam bentuk adanya hubungan antara X dan Y, atau dalam bentuk adanya perbedaan keadaan antara dua variabel.
Secara umum, untuk merumuskan suatu hipotesis hendaknya:
1. Menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih;
2. Dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif);
3. Dirumuskan secara singkat, jelas, dan padat;
4. Dapat diuji kebenarannya dengan cara mengumpulkan data empirik.

B. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikelompokkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Dalam penelitian data kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi.

C. Metode Analisis Data
Mengolah dan menganalisis data pada pokoknya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Apabila data-data telah diperoleh, maka berkas-berkas catatan informasi akan diolah. Pengolahan data yang pertama adalah meneliti kembali catatan untuk mengetahui apakah catatan itu sudah cukup baik dan dapat segera disiapkan untuk keperluan proses berikutnya, atau yang biasa disebut dengan istilah editing.
Dalam editing ini, yang dikoreksi kembali adalah meliputi hal-hal: (1) lengkapnya pengisian kuesioner; (2) keterbacaan tulisan atau catatan, (3) kejelasan makna jawaban; (4) keajegan dan atau kesesuaian jawaban satu dengan yang lainnya; (5) relevansi jawaban; dan (6) keseragaman satuan data.
2. Coding
Coding yaitu proses untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut kriteria atau macam yang ditetapkan. Klasifikasi ini dilakukan dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan “tanda kode” tertentu, misalnya dengan angka (angka kode).
Kategori dalam coding harus memperhatikan:
a. Kategori harus didasarkan pada satu satu asas kriterium tunggal;
b. Setiap kategori harus dibuat lengkap;
c. Kategori tersebut satu sama lain harus saling terpisah tegas, dan tidak boleh saling overlap.
3. Menghitung frekuensi
Setelah coding selesai dikerjakan, maka diketahui bahwa setiap kategori telah menampung dan memuat data-data dalam jumlah (frekuensi tertentu). Pada akhir tahap coding ini peneliti akan memperoleh distribusi data dalam frekuensi-frekuensi tertentu pada masing-masing kategori yang ada.
4. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan data kedalam bentuk tabel.
5. Mengukur derajat besarnya hubungan antar variabel
Derajat besarnya hubungan antara dua variabel itu selalu diukur dengan hasil yang dinyatakan dalam lambang bilangan antara: 0,00 dan 1,00 (atau –1,00). Apabila diperoleh hasil 0,00 berarti hubungan antara dua vaariabel tersebut tidak ada, dan apabila angka yang diperoleh adalah 1,00 atau –1,00 berarti hubungan itu ada secara sempurna.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Responses to “HIPOTESIS, TEKNIK PENGUMPULAN DATA, DAN METODE ANALISIS DATA”:

Leave a comment